Berita BKTM Makassar

pelatihan dokter saintifikasi jamu tingkat lanjut

Jumat, 30 November 2018 | Dipublish Oleh: bayu
berita kami

Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tingkat Lanjut yang diadakan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) pada tanggal 22-28 Nopember di Tawangmangu diikuti oleh 30 dokter Saintifikasi Jamu dari berbagai daerah, salah satu pesertanya adalah dr. Hadriati Hanafie dari BKTM Makassar. Tujuan diadakannya pelatihan adalah agar dapat menyadarkan pentingnya sisi sehat dan melakukan penelitian/kajian berbasis pelayanan kesehatan menggunakan Jamu sesuai tatalaksana praktik holistik dalam Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestraindo), dapat menjelaskan kebijakan terkini dalam pengembangan & pelayanan kesehatan tradisional, dapat melakukan penelitian uji klinis berbasis pelayanan terhadap jamu, dapat menerapkan prinsip medikoetikolegal dalam penelitian berbasis pelayanan, dan dapat melaporkan hasil penelitian/kajian berbasis pelayanan.

BKTM Makassar saat ini sudah memiliki 5 dokter saintifikasi jamu dan 1 apoteker saintifikasi jamu. Tugas pokok dan fungsi Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar sangat relevan dengan program saintikasi jamu untuk memfasilitasi pengembangan, penerapan model dan metode pelayanan kesehatan tradisional. Dengan saintifikasi jamu maka diharapkan dokter SJ di BKTM mampu menyadarkan pentingnya sisi sehat dan melakukan kajian/penelitian berbasis pelayanan kesehatan menggunakan Jamu sesuai tata laksana praktik holistik dalam Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestraindo). Hanya saja saat ini BKTM masih terkendala dengan kurangnya fasilitas, bahan baku herbal yang terstandar dan buku-buku literatur yang menjadi acuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Rencana ke depannya BKTM Makassar akan melakukan pengembangkan model layanan ramuan/jamu di kota/kabupaten jejaring, pengembangan model layanan ramuan/jamu di bandara untuk cegah tangkap penyakit dan melakukan kajian berbasis pelayanan kesehatan menggunakan Jamu sesuai tatalaksana praktik holistik dalam Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestraindo) dengan memanfaatkan tanaman local setempat.



Arsip Berita Lainnya

Layanan