Berita BKTM Makassar

masyarakat sehat mandiri dengan pemanfaatan toga

Selasa, 14 Januari 2020 | Dipublish Oleh: nisa
berita kami

MASYARAKAT SEHAT MANDIRI DENGAN PEMANFAATAN TOGA

Penulis: Chaerunnisa

Toga adalah singkatan dari taman obat keluarga, berfungsi sebagai penyedia obat sekaligus taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan pekarangan. Toga dapat memenuhi upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Prinsip dasar pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan TOGA adalah bagian dari upaya pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan bahan alami yang merupakan warisan leluhur yang pengembangannya disesuaikan dengan budaya, norma dan lingkungan yang mengacu pada aspek kesehatan. Penggunaan ramuan di puskesmas terbatas untuk menghilangkan gejala dan mengatasi gangguan yang bersifat promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pelayanan yang sifatnya kuratif dan rehabilitatif.

Menyadari meningkatnya pemanfaatan tanaman obat di masyarakat, maka pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara-cara meramu, mengolah tanaman obat sebagai pengobatan alternatif tingkat keluarga menjadi sangat penting. Oleh karena itu, masyarakat harus dibekali tentang cara-cara pemanfaatan tanaman obat, budidaya tanaman obat, dan pengadaan TOGA di lingkungan rumah.

TOGA juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, antara lain sarana untuk :

1) Memperbaiki gizi keluarga,

2) Menambah penghasilan keluarga,

3) Meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman,

4) Melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa

 

BKTM Makassar

Keberadaan BKTM Makassar merupakan wadah untuk melakukan pembinaan, pengembangan, pelayanan kesehatan tradisional alternatif dan komplementer yang sangat strategis dalam melaksanakan akselerasi program pelayanan g kesehatan tradisional di indonesia.dan mendorong upaya integrasi pelayanan kesehatan tradisional kedalam sistem pelayanan kesehatan sebagai alternatif dan komplementer dalam mengatasi masalah kesehatan.

Dengan memperhatikan beberapa hal diatas maka BKTM Makassar melakukan kegiatan “pembinaan pemanfaatan TOGA dalam pengendalian 10 penyakit utama di wilayah puskesmas” dengan tujuan :

a. Sosialisasi mengenai pengembangan dan pemanfaatan TOGA.

b. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian masyarakat untukmenggunakan TOGA dalam menjaga dan memelihara kesehatannya.

c. Agar masyarakat dapat memanfaatkan TOGA secara aman dan bermanfaat sebagai upaya promotif dan preventif.

Proses kegiatan pembinaan tersebut dilakukan dengan :

1. Mengidentifikasi Puskesmas yang mampu dalam pengembangan dan pemanfaatan TOGA di wilayahnya, kemudian mengundang untuk rapat koordinasi dan mengumpulkan data 10 penyakit terbanyak di masing-masing puskesmas.

2. Tahap selanjutnya adalah pendataan jenis tanaman obat berdasarlkan 10 penyakit terbanyak di masing-masing puskesmas terpilih, kemudian mempersiapkan bibit tanaman obat yang akan didistribusikan ke puskesmas.

3. Lahan puskesmas sebaiknya yang strategis dan dapat dengan mudah dilihat oleh pasien, hal ini dimaksudkan agar informasi tentang manfaat masing-masing tanaman obat sampai ke masyarakat dan dapat diduplikasi kemudian dimanfaatkan dengan mandiri oleh masyarakat.

Beberapa puskesmas telah bekerja sama dengan PKK dalam pengembangan dan pemanfaatan TOGA. Kerjasama dengan PKK dianggap sangat strategis karena mampu menggerakkan UKBM sehingga sangat membantu pengembangan dan pemanfaatan TOGA. Kegiatan ini terlihat begitu sederhana namun merupakan bentuk nyata pengembangan dan pemanfaatan TOGA dalam meningkatkan pengetahuan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan TOGA untuk menjaga dan memelihara kesehatannya secara mandiri, aman dan bermanfaat.



Arsip Berita Lainnya

Layanan