monitoring evaluasi kesehatan tradisional di provinsi sulbar
Tanggal 29 Oktober 2018 Tim Monev BKTM Makassar yang terdiri dari Sitti Aminah, SKM, M.Kes, Andi Masnaani, SKM, M.Kes dan Darmiyanti, SE melaksanakan monitoring evaluasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan diterima langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kefarmasian dan SDMK Ibu Hj. Sufiani, Apt, M.kes yang didampingi oleh Kepala Seksi Yankes dr. Darmawiyah serta pengelola kestrad Muhammad Risal, SKM.
Tujuan pelaksanaan monev kestrad adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kestrad, masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kestrad di Provinsi Sulbar. Dari hasil wawancara kami dengan Kepala Bidang Yankes Kefarmasian dan SDMK diperoleh informasi bahwa tahun 2018 telah terjadi restrukturisasi di lingkup Dinkes Provinsi Sulbar, SDM yang ada di bidang yankes Kefarmasian dan SDMK saat ini adalah orang yang masih awam dengan kesehatan tradisional sementara tidak ada serah terima hasil pekerjaan dari pengelola yang lama ke yang baru sehingga SDM di bidang yankes khususnya di seksi kestrad merintis kembali program kestrad mulai dari nol. Alokasi anggaran program kestrad hanya sebesar Rp.82.900.000,- untuk kegiatan tata laksana asuhan mandiri kesehatan tradisional dengan pendekatan keluarga. Menurut penjelasan Kabid Yankes Kefarmasian dan SDMK bahwa minimnya anggaran program kestrad disebabkan karena dana banyak digunakan untuk pelaksanaan akreditasi puskesmas yang saat ini merupakan kegiatan prioritas selain itu juga danya sharing cost dengan RS dalam rangka menutupi klaim yang tidak terbayarkan oleh BPJS.
Pada hari itu juga kami berkunjung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju yang didampingi oleh pengelola kestrad Dinas Provinsi Sulbar, di sana kami diterima oleh Kepala Bidang Yankes H. Burgan. Persoalan yang kami temui di Dinas Kab. Mamuju hampir sama dengan kondisi di Dinkes Prov. Sulbar. Setelah selesai menerima informasi tentang program kestrad, kami dari Tim Monev mohon izin untuk melakukan monev ke Puskesmas yang telah ditunjuk sebagai model yang telah menyelenggarakan yankestrad.
Keesokan harinya tanggal 30 oktober 2018, kami mengunjungi dua Puskesmas yaitu Puskesmas Rangas dan Binanga. Puskesmas Binanga memiliki 3 orang tenaga yang terlatih kestrad, 2 di antaranya terlatih akupresur dan 1 tenaga terlatih asuhan mandiri pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Kegiatan yang sudah dilaksanakan di Puskesmas Binanga adalah pendataan hatra (penyehat tradisional) dan penyuluhan tentang manfaat tanaman obat dengan sasaran di Posyandu Lansia. Sedangkan jumlah hatra di Puskesmas Binanga sebanyak 26 orang terdiri dari 14 keterampilan dan 12 ramuan.
Di Puskesmas Rangas juga terdapat 3 tenaga terlatih akupresur. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah pendataan hatra dan pembinaan TOGA di Desa Tapandulu. Jumlah hatra di wilayah Puskesmas Rangas sebanyak 25 orang.
Arsip Berita Lainnya
- monitoring evaluasi yankestrad di propinsi kalimantan tengah
- ayo hidup sehat mulai dari kita dengan rutin minum ramuan tradisional
- BKTM makassar ikut membantu korban gempa bumi dan tsunami di palu dan donggala
- upacara hari lahir pancasila di BKTM makassar
- penandatanganan perjanjian kerja sama (mou) BKTM makassar dengan fkm unhas
- BKTM futsal club 2016
- character building esq tingkat ii tahun 2016
- kegiatan promosi doktor kepala BKTM makassar
- kegiatan sosialisasi kesehatan tradisional BKTM makassar di unhas
- studi kasus penatalaksanaan fisioterapi dan penerapan akupresur mahasiswa praktik fisioterapi poltekkes makassar di BKTM makassar